Kamis, 17 Januari 2019

RESIDENT EVIL : GAME INDUSTRI YANG BEREVOLUSI











Game merupakan sebuah perangkat yang dimodifikasi sedemikiam rupa untuk dapat dimainkan disebuah konsol khusus dengan sistem yang unik. Setiap tahun industri game selalu membuat terobosan dan judul - judul baru untuk dapat beradaptasi dengan developer platform seperi PC, XBOX, dan PS4. Pembaharuan konsol tersebut dilakukan agar kita dapat merasakan sensasi bermain yang memuaskan.

Capcom adalah salah satu developer game yang sukses dikancah dunia. Memulai karir di konsol 8bit hingga kehadirannya sangat dinantikan ketika Resident Evil muncul di platform PS 1. Beberapa argumen mengatakan bahwa waktu itu merupakan revolusi industri game survival horror dimulai. Ketika sedang berjayanya RE 1 ini, muncul beberapa game lain dari developer yang sama yaitu Parasit Eve dan Dino Crisis. Perkembangan game - game survival horror ini pun tambah meledak. Tidak mau kehilangan kesempatan emas, Capcom dengan cerdas membuat sekuel - sekuel lanjutan.

Era permulaan abad ke 21 menjadi ajang peperangan bisnis developer game dibidang survival horror. Tim developer RE pun menggebrak sebuah terobosan dengan menerbitkan RE2. Disamping RE2 digarap, mereka diam - diam telah menyiapkan sebuah side story epic bernama RE Nemesis. Alih - alih menjadi side story, RE Nemesis justru mendapat sambutan yang luar biasa karena memunculkan kembali Jill Valentine sebagai tokoh utamanya. Pihak Capcom pun akhirnya menjadikan side story ini sebagai sekuel lanjutan dari RE2 dan mengubah namanya menjadi RE3 Nemesis.


Kehadiran PlayStation 2 menjadi era baru di dunia game. Peningkatan visual grafis dan mekanik gameplay yang baru menantang developer game untuk unjuk kreatifitas. RE Code X-Veronica menjadi game RE pertama yang menjajal hal ini. Dengan mengambil jalan cerita lanjutan dari RE2 Claire tetap melanjutkan perjalanan untuk mencari kakaknya yang hilang tersebut ( Chris Redfield). Disini penggunaan tokoh antagonis Albert Wesker sangat menonjol dan sukses menjadikannya sebagai tokoh yang sangat dibenci oleh para fans.

Capcom merasa frienchise RE sangat menguntungkan hingga akhirnya melebarkan sayap nya menuju WII dan menerbitkan game RE Dark Side Chronicles dan Umbrella Chronicles. Sebetulnya fans sangat menantikan kehadiran Raccoon City ketika RE Code X-Veronica keluar. Pihak developer RE pun mengajukan proposal singat mengenai kisah dari penduduk Raccoon City selamat dan berusaha kabur dari kota tersebut. Usulan ini disetujui dan di buat lah RE Outbreak File #1 dan #2.


Singat cerita, pihak developer kemudian mengatur ulang main plot RE dengan mencoba membuat game bertema psikologi horror. Leon dianggap pas untuk memerankan tokoh utama dengan Albert Wesker yang menjadi musuh utamanya. Mungkin kalian berfikir ini adalah RE4. Namun salah, game ini dinamakan oleh para fans sebagai RE 3.5. ini merupakan cerita dimana leon telah naik jabatan dan ditugaskan untuk menginvestigasi sebuah mansion di pegunungan Arklay. Naas nya nasib game ini akibat konflik di internal developer RE, sehingga harus membanting haluan dan mengambil setting tempat Devil May Cry sebagai main plot baru. Disini lah Devil May Cry lahir.

Setelah RE Outbreak series keluar, ada salah satu fans yang mencoba membuat cerita lanjutan dari RE Code X-Veronica yang mengisahkan tentang nasib dari B.O.W yang terlantar pasca runtuhnya Umbrella. Capcom menyetujui hal ini dan membuatnya menjadi RE Dead Aim. Ini merupakan game dengan developer non-capcom namun disetujui oleh Capcom.

Kembali ke RE 3.5, setelah pergantian tim, Muncul RE 4 yang menawarkan nuansa gameplay yang baru. Menurut salah saru kanal berita game terbesar didunia saat ini, RE4 menyuguhkan mekanisme Thrid Person Shooter (TPS) yang epic dengan mencontoh Tomb Rider.
RE4 meledak dipasaran dan laku keras. Setelah bertahun - tahun muncul lah inovasi baru, generasi green screen dengan shoot orang asli untuk peragaan aksi game realistik. Dulu ditahun 2008, RE 3.5 nyaris memiliki sekuel dengan tema pemberantasan virus baru di benua Afrika. Namun dibatalkan akibat meledaknya RE4. Dimasa itu RE4 merupakan pelopor yang menggunakan TPS dan diikuti oleh banyak developer game.

Revolusi platform berlanjut ke tahap selanjutnya. Peningkatan kualitas grafik dengan didukung VGA khusus menjadi era baru dalam industri game. Kehadiran PS 3 dan XBOX mulai menarik selera pasar. PC pun akhirnya dibekali dengan spesifikasi terbaru. RE 5 mendapat jatah ekuel terbaru dimasa itu. Mekanisme game yang di tawarkan pun sama dengan RE4 dan tetap menggunakan parasit atau plaga sebagai pengganti virus. Tidak semeledak RE4, RE5 mendapat respon yang sangat negatif dari para fans. Hilangnya nuansa horror di game tersebut akhirnya mendesak Capcom untuk melakukan perbaikan. Side story pun akhirnya di rombak dan muncul lah RE5 Gold Edition sebagai DLC terbarunya. Meski nuansa horrornya dapat, namun sayang, zombie lagi - lagi tidak digunakan di DLC ini.

Kritikan keras terus mencuat kepermukaan. Konflik internal pun tidak dapat dihindari. Akibatnya Shinji Mikami selaku time developer RE hengkang dari Capcom. Hal ini justru membuat fans sangat kecewa. Hingga berlalunya masa, Capcom pun mencoba mengembalikan seluruh element RE dan satu game. Muncul lah RE6 dengan lima story yang berbeda namun berkaitan satu sama lain. Capcom sangat antusias dengan reaksi fans nya. Ketika game ini lahir kepermukaan reaksi fans menjadi terbelah dua. Ada yang mengatakan ini cukup baik dan ada yang mengatakan Capcom tetap mengulangi hal yang sama. Memanh diakui unsur horror RE lenyap total di sini. RE6 menjadi game action thriller TPS secara keseluruhan. 

Tim developer tidak mau berlama - lama dengan hal ini dan membuat jalur plot baru untuk Claire. Hadir lah RE Revalation di platform Nintendo 3DS sebagai penawarnya untuk kekecewaan beberapa tahun belakangan.
Reaksi ini justru mencuat drastis menjadi drama antara fans dan Capcom. Fans begitu terpukau dengan story RE Revalation dan menuntut Capcom merilis game ini secara global di platform PC, PS, dan XBOX. Hasil nya, rasa kecewa fans terobati. Bahkan developer membuat sekuel ke 2 nya yaitu RE Revalation 2.

Revolusi game tiba - tiba berubah saat itu. 2017 menjadi tahun game mobile dan Online. Capcom sangat terkejut. Tim developer RE juga sama. Sistem online ini sebetulnya sudah ada di RE5 namun hanya sebatas untuk co-op saja. Tim developer pun membuat dan menerbitkan game online RE.

Setelah kemunculan RE Revalation 2. RE7 hadir. Kali ini dengan mengusung tema First Person Shooter (FPS). Capcom benar - benar membuat fans kebingungan karena awalnya game ini sangat tidak bersentuhan dengan plot utama RE. Sebetulnya RE7 ini mengandung unsur RE dari awal sampai akhir. Cerita Ethan Winters dan Bakers family hanyalah sebuah kecelakaan distribusi virus yang secara tidak sengaja menimpa keluarga Bakers saat itu. Banyak sekali easter egg didalam RE7 ini beberapa diantarnya adalah:
1. Adanya buku Chief O'Brian sang demisioner BSAA RE Revalation yang dapat ditemukan dan bisa kita baca di RE7
2. Model interior mansion yang menyerupai RE1.
3. Model Red Queen dalam bentuk nyata (versi film nya dalam bentuk sampah)
4. Mekanisme game yang mengadaptasi RE PS1 diterapkan disini seperti save manual dan box penyimpanan senjata
5. Bakers family terjangkit parasit dari project UROBOROS yang sama seperti RE5
6. The Connection merupakan grup yang terdiri dari demisioner karyawan Umbrella yang lama
7. Teka - teki game merupakan pembaharuan dari RE PS1
8. Blue Umbrella dihadirkan
9. Muncul nya Chris Redfield yang disewa oleh Blue Umbrella dan dibuatkan DLC khusus untuknya.

Itu lah cerita seluk beluk dari pengembangan game Resident Evil. Ditahun 2019 ini Capcom akan mengeluarkan Remake dari RE2. Kita akan tunggu seperti apa game tersebut dan sebagaimana rumitnya konflik yang terjadi di ekstrenal dan internal tim developer RE dan Capcom. Sekian dan sampai jumpa para pembaca sekalian :D

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons